EVALUASI KARAKTER KUANTITATIF TERHADAP DAYA HASIL KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus L.) DI KOTA PALEMBANG
DOI:
https://doi.org/10.51517/ags.v5i2.271Keywords:
multilokasi, pemuliaan, tanamanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakter kuantitatif genotipe harapan kecipir. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang Kota Palembang. Waktu pelaksanaan pada bulan November 2019 sampai Mei 2020. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Tanaman kecipir terdiri atas 11 genotip, sehingga total unit percobaan sebanyak 33 unit. Setiap unit berukuran 1 x 5 m dengan jarak tanam 35 x 50 cm, sehingga setiap unit terdiri dari 30 tanaman. Sebagai pembanding adalah varietas kedelai Anjasmoro dengan jarak tanam 40 x 20 cm. Peubah yang diamati terdiri dari bobot polong muda per tanaman (g), bobot polong muda per plot (kg), panjang polong muda (cm), lebar polong muda (cm), bobot polong kering per plot (g), jumlah biji per polong, bobot biji per tanaman (g), bobot biji per plot (g), jumlah polong muda per tanaman, umur berbunga (hst), umur panen polong muda (hst), umur panen biji kering, persentase tanaman hidup (%), dan bobot 100 biji (g), . Berdasarkan hasil penelitian, produksi biji kecipir yang dihasilkan berkisar 2.27-3.17 t.ha-1, atau 70.28-98.14% dibanding produksi kedelai varietas Anjasmoro (3.23 t.ha-1), sehingga tanaman kecipir dapat direkomendasikan sebagai tanaman komplemen bagi kedelai. Kesembilan genotipe kecipir yang diuji merupakan genotipe yang adaptif di Kota Palembang dengan jumlah produksi 23.34% lebih tinggi dibanding tetua ungu dan 24.80% dibanding tetua hijau.